Langsung ke konten utama

Review Jurnal - Kajian Seni Rupa & Desain

Objek seni rupa dan desain berada dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam dunia pendidikan formal dan informal, dunia psikologis, juga dalam keseharian kita dlaam membaca di ruang-ruang informasi cetak maupun dalam media appun. 

Untuk itu, kajian seni rupa dan desain dapat berada dalam penelitian-penelitian yang sering menjadi objek dalam sebuah tulisan-tulisan jurnal yang diterbitkan oleh para peneliti. Maka dari itu, jurnal-jurnal yang ada dapat di telaah lebih dalam baik itu dilihat dari hasil penelitian tersebut, informasi serta objek kajian dalam bidang seni rupa dan desainnya.


Jurnal 1

Judul    : Teknik Green Screen dalam Pengembangan Video Pembelajaran Di Era Pandemi Covid-19

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain :

Yang menjadi objerk kajian seni rupa dan desain dalam jurnal ini adalah menggunakan karya seni rupa dan desain sebagai media kolaborasi untuk mengupayakan perkembangan pendidikan dengan menggunakan hasil karya seni rupa dan desain menjadi metode pengajaran e-learning, sesuai dengan relevansi dunia nyata di era revolusi industri 4.0, yaitu dikembangkan dengan empat pilar, kompetensi, kreatifitas, efektifitas, dan kolaborasi.

Seni rupa dan desain yang dibahan dalam jurnal ini dijadikan media sebaga penyampaian proses pengajaran di masa pandemi covid-19 dengan memberikan wawasan mengenaik teknik green screen sebagai solusi dalam menciptakan media audio visual.

Pendekatan    : 

Pendekatan yang dimunculkan dalam jurnal menekankan kepada bahwa manusia dengan kekuatannya menciptakan teknologi dapat mengubah suatu kondisi, tatanan, hingga peradaban suatu masyarakat atau bangsa.

Metode dan Analisis    :

Metode yang dilakukan menggunakan teknik studi kasus berupa penyelidikan dengan memberi deskripsi mengenai fenomena pembelajaran menggunakan media video pada era Covid-19. Analisis yang dilakukan dengan mengambil sample aktifitas pembuatan video dengan menggunakan green screen untuk materi pembelajaran di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. 

Teori    : 

Tidak menggunakan teori yang spesifik dalam tulisan tersebut tetapi dalam jurnal dibahas tentang teori adapttasi yang digunakan untuk mentransformasi struktur teks naskah menjadi struktur visual film. Pembuatan video bahan ajar mengadaptasi dari bagaimana seorang pengajar menyampaikan naskah pembelajaran dengan pedagogik tertentu kepada peserta didik.

Kesimpulan    : 

Pada jurnal ini, penulis menitik beratkan bagaimana proses adaptasi proses pengajaran dalam pendidikan dapat mengikuti perkembangan zaman sesuai dengan perkembangan di era revolusi industri dan juga situasi pandemi covid-19 yang menjadi titik berat proses adaptasi pengajaran dilakukan. Dengan menggunakan teknik green screen sebagai penyampaian pembelajaran dan juga dikreasikan sedemikian rupa agar materi ajar dapat menarik serta menarik rangsang minat belajar. 

Yang dapat diteliti setelah membaca jurnal    :

Pengembangan teori adaptasi dalam dunia pembelajaran di era pandemi ini memang sangat diperlukan, dengan situasi yang berjalan tidak mungkin proses pembelajaran dalam pendidikan juga terhenti. Penelitian ini menjadi salah satu yang sudah banyak dilakukan untuk pengambangan teknologi dalam sektor manapun untuk tetap bisa bertahan di era distrubsi. Dan menjadikan ruang-ruang seni lebih diikut sertakan lebih dalam untuk menciptakan kolaborasi dalam sektor manapun dalam perkembangan di era revolusi industri 4.0.


Jurnal 2

Judul: Psikologis dalam Seni: Kataris Sebagai Representasi dalam Karya Seni Rupa

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:

Onjek kajian seni rupa dan desain yang ada pada jurnal ini adalah bagaimana seni itu dapat merepresentasikan emosi penciptanya, berasal dari prespektif psikologis kataris yang mengantarkan suasana mental yang dapat melatar belakangi proses penciptaan karya yang diciptakan oleh seniman. Semiotika yang digunakan dalam tulisan ini digunakan sebagai media pengantar untuk menerjemahkan tanda-tanda yang ada dalam sebuah karya seni untuk merepresentasikan emosi yang ada dalam karya seni. Seni visual adalah suatu yang dilahirkan oleh individu, bersifat imaginatif, kreatif, berdaya peka, berpengetahuan, dan memiliki kepekaan terhadap keindahan untuk dinikmati secara langsung atau dapat dilihat dan dinikmati dengan mata. Dalam pembentukannya seni visual membuttuhkan peranan dari jiwa yang berhubungan dengan hati yang memiliki unsur-unsur psikologis, sehingga mampu menjadikan individu menciptakan keseimbangan dan berpadu secara menyeluruh dengan seni yang diciptakan. 

Pendekatan:

Pendekatan yang digunakan adalah multidisiplin psikoanalisis dan semiotika.

Metode dan Analisis:

Jurnal ini menggunakan metode kualitatif. Fokus kajian penelitian dalam jurnal ini adalah kataris dari traumatis yang direpresntasikan dlaam karya seni rupa.

Teori:

Teori Psikoanalisis dan Teori Semiotika

Kesimpulan:

Dalam tulisan ini dapat ditarik kesimpulan jika karya seni rupa dapat dilihat dari perspektif psikologis kataris yang mengantarkan apresiator pada suasna mental (mood) yang melatar belakangi proses karyanya. Elemen visual yang disajikan oleh seniman tidak tersusun begitu saja, tetapi didasai oleh kemampuan kreatif menyusun citra visual yang berangkat dari aspek pengalaman yaitu berupa rasa khawatir/kegelisahan serta ketakutan yang mendasari dalam proses penciptaan karya seni tersebut. 

Yang dapat diteliti setelah membaca jurnal:

Dalam tulisan ini dapat disadari bahwa proses penciptaan karya seni bukanlah proses yang hadir begitu saja, tetapi pasti didasari oleh perilaku atau emosi yang ada dalam diri seniman tersebut. Dalam penciptaannya juga ada hal-hal yang mendasinya seperti pengalaman, kekhawatiran, kegelisahan, serta ketakutan yang dimiliki oleh seniman agar karya tersebut dapat memberikan citra sendiri saat di nikmati oleh orang lain. Serta hal tersebut dapat diterjemahkan melalui pendekatan psikoanalisis serta semiotika yang dapat memberikan pemahaman tentang seni yang telah diciptakan oleh para seniman. Untuk menjelaskan maksud serta dapat menjadikan pesan bagi para penikmat karya seni tersebut.


Jurnal 3

Judul: Kajian Smeiotika Kartun Majalah Tempo Tahun 2019

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:

Objek kajian seni rupa dan desain dalam tulisan ini menampilkan karya seni rupa berupa kartun sebagai objek visual yang diterbitkan oleh Majalah Tempo pada tahun 2019. Dalam tulisan ini disebutkan bahwa kehadiran kartun dalam media masa cetak seperti koran dan majalah yang sering dijumpai sebagai visualisasi untuk membicarakan masalah politik ataupun masalah-masalah aktual yang menjadi berita urama dari redaksi yang berisi humor dan dengan kritik yang tajam. Disampaikan juga dalam tulisan ini bahwa sebagai karya komunikasi visual, kartun sangat kuat dengan penandaan untuk menyampaikan kritiknya terhadap peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat. 

Pendekatan:

Pendekatan yang ada dalam jurnal ini tidak ditulis secara jelas tetapi dapat dilihat dari penelitian yang disajikan, jurnal ini menggunakan pendekatan memaknai sebuah karya snei kartun secara denotasi dan konotasinya.

Metode dan Analisis:

Metode yang dilakukan adalah metode kualitatif, hasil penelitian menunjukan tulisan-tulisan sebgai pendukung pesan yang disampaikan. 

Teori:

Teori yang digunakan dalam jurnal ini aalah teori semiotika yang dikemukakan Roland Barthes yaitu makna denotasi dan konotasi untuk mengungkapkan makna kartun Majalah Tempo tahun 2019.

Kesimpulan:

Tulisan ini memaparkan kajian smeiotika terhadap karya seni kartun yang diterbitkan oleh Majalah Tempo dapa tahun 2019 yang merupakan tahun politik. Karya seni kartun yang di sajikan menghadirkan tanda-tanda berupa teks visual dan teks verbal untuk menghadirkan nasari dari peristiwa yang dikritisi. Menurut kesimpulan dalam jurnal ini kartun yang disajikan oleh Majalah Tempo hadir tidak saja untuk menunjukan tragedi dalam komedi, namun juga mengharapkan adanya perbaikan yang terjadi dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat.

Yang dapat diteliti setelah membaca jurnal:

Pengambaran seni kartun dalam media menyampaikan kritikan atas peristiwa yang terjadi dalam masyarakat disampaikan secara kuat dalam tulisan ini, bahwa karya seni kartun yang diterbitkan dalam Majalah Tempo dapat menjadikan gambaran akan hal yang terjadi sebenarnya dalam dunia politik, yang lebih banyak keterbalikan dari situasi yang biasa ditampilkan oleh citra politik itu sendiri. Maka dari itu, dengan hadirnya karya seni kartu sebagai media penyampaian tanda yang bersifat komedi dapat menyadarkan serta memberikan perbaikan atas peristiwa yang terjadi.


Sekian analisis yang dapat disampaikan dari ketiga jurnal yang telah dibaca serta di telaah. 

Sumber jurnal;

https://jurnal.stkip11april.ac.id/index.php/JESA/article/view/59/57

https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/deskovi/article/view/521

https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/prabangkara/article/view/736/382


Terima Kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Analisis Semiotika pada Iklan Le Minerale

  Pendahuluan Air mineral kemasan merupakan produk minuman yang kebanyakan dibutuhkan orang-orang pada setiap harinya. Ada banyak produk ari mineral dengan merek yang berbeda-beda di Indonesia. Tetapi sedari dulu kebanyakan dari kita, orang Indonesia hanya terpaku dan mengenali satu merek yang seperti melekat, jika berbica tentang air mineral kemasan makan merek tersebutlah yang akan di sebut, walau terkadang pembeli pun tidak mengharuskan untuk meminum merek itu saja. Tentu saja ini dikarenakan salah satu merek air mineral kemasan tersebut sudah ada sejak lama, tak heran jika publik atau masyarakat lebih mengenal dan namanya lebih melekat terhadap merek tersebut.  Tetapi selayaknya sebuah produk pastilah memiliki kompetitor yang akan datang terus menerus dilih berganti. Kompetitor yang datang tersebut juga akan terus membawa inovasi-inovasi yang berbeda dari produk sebelumnya untuk menarik perhatian publik dari merek sebelumnya yang sudah ada.  Saya memilih objek kajian iklan produk a

Kajian Semiotika Masjid Tanpa Kubah di Sumatera Barat

Pendahuluan Masyarakat pada era teknologi ini cenderung tertarik kepad ahal-hal berbau modern seperti teknologi canggih dengan desain yang lebih sederhana dan elegan, dibandingkan dengan desain model tradisonal. Hal ini berpengaruh juga kepada desain-desain bangunan yang dibangun pada era masa kini, salah satunya Masjid Raya Sumatera Barat. Masjid yang dikenal sebagai tempat beribadah orang muslim dikenal dengan bangunan yang selalu memiliki kubah sebagai penanda jika bangunan tersbut adalah masjid, tempat orang-orang muslim untuk melakukan ibadah. Tetapi Masjid Raya Sumatera Barat yang resmi didirikan pada tahun 2016 ini, menuai banyak reaksi baik itu dari warga Sumatera Barat maupun untuk warga Indonesia. Desain bentuk masjid ini terbilang sangat unik, dengan menggunakan unsur kebudayaan pada setiap detail bangunannya. Memilih menggunakan atap yang identik dengan bentuk Rumah Gadang Minang yang memiliki atap gonjong dibanding menggunakan kubah seperti bentuk atap masjid pada umumnya.